Minggu, 02 Januari 2011

Puskesmas (2)

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
STEP 1
1.       Puskesmas         : tempat yang berguna dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama, unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
2.       BIAS                       : Bulan Imunisasi Anak Sekolah yaitu program imunisasi untuk anak sekolah dasar (1-4) yang diselenggarakan oleh puskesmas meliputi dipteri, campak, dan tetanus
3.       KIA                         : Kesehatan Ibu dan Anak, uapaya di bidang kesehatan yang mengenai pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita serta anak pra sekolah
4.       Imunisasi             : salah satu program puskesmas yaitu pemberian kekebalan tubuh tehadap penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan dengan penyakit, pemberian vaksin yang berguna untuk kekebalan tubuh
5.       Posyandu            : pos pelayanan kesehatan yang terpadu

STEP 2
Puskesmas
1.       Definisi
2.       Tugas
3.       Tujuan
4.       Fungsi pelayanan dan manajemen
5.       Program kerja puskesmas
6.       Petugas puskesmas
7.       Kendala dalam menjalankan puskesmas
Hubungan antara puskesmas dan pelayanan kesehatan primer

STEP 7
Puskesmas
1.       Definisi
1)      Unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya  penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus  penyakit di wilayah kerjanya,  secara terpadu dan terkoordinasi.
Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas, Depkes RI, Jakarta, 1997
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Prima Pena, Gitamedia Press

2)      Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kab/kota yang  bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan
Kebijakan Dasar Puskesmas


2.       Tugas
1)      PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
×     Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan
×     Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
×     Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

2)      PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga & masyarakat :
×   Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat
×   Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
×   Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan


3)      PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA PERTAMA
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan
×        Pelayanan kesehatan perorangan
×        Pelayanan kesehatan masyarakat
Kebijakan Dasar Puskesmas (Kepmenkes No 128 th 2004)
Dr. Benny Soegianto, MPH (28 Maret 2007)
www.pdf-finder.com

3.       Tujuan
Tujuan umum:
Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud kesehatan yang sistem kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010

Tujuan khusus:
1)      Meningkatkan status kesehatan bayi melalui imunisasi dasar
2)      Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan
3)      Meningkatkan status gizi masyarakat,balita dan ibu hamil melalui pelayanan gizi
4)      Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degeratif pada kelompok usila
5)      Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana
6)      Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung
7)      Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat
8)      Menurunkan angka kematian bayi dan kematian ibu maternal
9)      Meningkatkan pertolongan persalinan  dan tenaga kesehatan melalui persalinan di ruang bersalin
10)   Meningkatkan pelayanan
(www.pu.go.id)

4.       Fungsi pelayanan dan manajemen
Manajemen puskesmas:
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan tujuan puskesmas secara efektif dan efisien.

Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni :
1)      Perencanaan
a)      Rencana usulan kegiatan
×          Upaya Kes Pusk Wajib
×          Upaya Kes Pusk Pengembangan
b)      Rencana pelaksanaan kegiatan
×       Upaya Kes Pusk Wajib
×       Upaya Kes Pusk Pengembangan
2)      Pelaksanaan dan Pengendalian ( termasuk kendali mutu dan kendali biaya)
a)    Pengorganisasian
×          Penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan   per-satuan wilayah kerja
×          Membagi habis pekerjaan
×          Penggalangan kerjasama tim dg lintas sektoral
b)   Penyelenggaraan
Memperhatikan :
×          Azas penyelenggaraan puskesmas
×          Standar dan Pedoman pelayanan
×          Menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya
c)    Pemantauan, meliputi jangkauan & mutu
×       kinerja (cakupan, mutu, biaya)
×       masalah dan hambatan
d)   Penilaian
3)      Pengawasan dan Pertangungjawaban.
a)      Pengawasan
×   Internal
×   Eksternal
b)      Pertanggungjawaban
×  laporan berkala
×  laporan pertanggung jawaban masa jabatan
Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan (Departemen  Kesehatan, 2004).
“Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas”
Endang Sutisna Sulaeman

Lintas sektoral à kerjasama dengan sector lain selain puskesmas
contoh: puskesmas dengan ibu-ibu PKK

Lintas program à kerjasama antar program di puskesmas dengan program lain
Contoh: KIA dengan P2M, P2M dengan Kesehatan lingkungan

Perencanaan tingkat puskesmas (PTP) yaitu suatu proses kegiatan sistematis untuk menyusun atau menyiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya, meliputi:
×          Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
a)      Tahap persiapan
Kepala puskesma membentuk tim penyusun dan menginformasikan tentang materi yang akan dibahas
b)      Tahap pengumpulan dan analisa data
Data yang dikumpulkan meliputi:
\      Situasi umum dan lingkungan
\      Data pencapaian program kegiatan pokok puskesmas dari tahun lalu
Maka akan diperoleh:
\        Identifikasi masalah
\        Penyebab masalah
\        Prioritas masalah
×          Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dilaksanakan dalam suatu mini lokakarya dan terdiri dari 2 langkah utama, yaitu:
a)      Langkah penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, menjelaskan secara rinci mengenai:


\   Jenis kegiatan
\   Rincian kegiatan
\   Volume kegiatan
\   Lokasi pelaksanaan
\        Tenaga pelaksana
\        Sumber pembiayaan
\        Penjadwalan


b)      Langkah analisa hambatan potensial
Mengantisipasi hambatan yang mungkin muncul atau dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
(Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, dr. Budioro B, MPH)

Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan Pelaksana (P2).
Tempat Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas diadakan di Aula Puskesmas
Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral.
2. Tujuan Khusus
Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan terlaksa
b. Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
c. Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat secara terpadu.
d. Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.
Manfaat
Manfaat : Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.
Hasil
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim.
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas sendiri, dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. Lokakarya Bulanan Puskesmas.
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim, setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan.

Dilaksanakan 1 bulan sekali (lintas program), tribulanan jika lintas sector

Stratifikasi puskesmas
Tujuan diadakannya stratifikasi puskesmas adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat perkembangan fungsi puskesmas secara terus-menerus dalam rangka pembinaan dan pengembangannya.
Aspek yang dinilai:
a.       Hasil cakupan program kegiatan pokok puskesmas
b.      Proses menejemen (P1, P2, P3)
c.       Sumber daya atau sarana (tenaga, dana, perlengkapan, obat-obatan)
d.      Aspek lingkungan (fisik non fisik)

SP3 adalah tata cara pencatatan & pelaporan yg lengkap untuk pngelolaan Puskesmas , meliputi keadaan fisik,tenaga,sarana dan kegiatan pokok yg dilakukan serta hasil yg dicapai oleh Puskemas
Penentuan strata:
Pembobotan thd program-program kegiatan pokok puskesmas terdiri dari 12 variabel. Yang bila ditotal akan berjumlah 12.000 dan dalam bentuk persentase.
a.       Stratifikasi I > 75% à baik
b.      Stratifikasi II 50 – 75% à sedang
c.       Stratifikasi III < 50% à kurang

Tujuan
a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan
puskesmas dalam rangka mawas diri
b. Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dalam
waktu mendatang
c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan
pelaksanaan puskesmas sebagai masukan untuk pembinaan
lebih lanjut


1.       Program kerja puskesmas
A.      PROGRAM WAJIB
adalah upaya yg ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,regional dan global serta yg mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyrakat.
Upaya ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di Indonesia
1.    Program Promosi Kesehatan (Promkes) :
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), Sosialisasi Program Kesehatan, Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penilaian Strata Posyandu
2.    Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS), Penyuluhan Penyakit Menular
3.    Program Pengobatan :
-  Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan (Kebidanan)
-  Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel)
4.    Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan,  Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Program KIA
a.       Kunjungan ibu hamil
b.      Kunjungan neonatus
Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi  Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi :
Ø  Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir
·         Perawatan Tali pusat
·         Melaksanakan ASI Eksklusif
·         Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1
·         Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik
·         Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
Ø  Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
·         Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI.
·         Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir
·         Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA.
·         Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
c.       Penjaringan bumil risti
Ibu hamil yang berisiko tinggi (bumil risti) seperti: usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, riwayat persalinan operasi, keguguran, dan penyakti menahun, perlu penanganan cepat dan tepat. Kalau perlu dilakukan tindakan rujukan segera kepada fasilitas pelayanan yang lebih memadai.
d.      Persalinan oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yang berkompetensi, seperti: dokter, bidan, paramedis terlatih, wajib melakukan pertolongan persalinan (safe labour) agar risiko penyulit selama persalinan bisa dikurangi dan segera ditindaklanjuti.
C. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.

Pelayanan yang diberikan adalah :
1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali , pertama segera setelah
melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama.
5.       Pelayanan KB pasca salin (P4K) serta KB pasca persalinan
Program posyandu:
1.       KIA
a.      Penyuluhan kepada ibu hamil
b.      Persiapan persalinan
c.       Persiapan menyusui
d.      pr
2.       KB
a.      Pemberian kondom dan pil KB ulangan
b.      Konseling KB
c.       Apabila tersedia ruangan dan sarana serta tenaga medis yang mendukung dapat dilaksanakan IUD
3.       Imunisasi
a.      Dilakukan jika ada petugas dari puskesmas (pendamping)
b.      Imunisasi yang dilakukan: polio (DTP) secara oral
c.       Gizi à pemberian sirup Fe dan vitamin untuk WUS, pemberian kapsul yodium untuk daerah gondok endemic, penimbangan bayi dan balita, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, pencegahan dan penanggulangan diare
4.       Penanggulangan diare

6.    Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) :
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin), Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB
7.    Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat :
Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi
8.    Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan Kesehatan Lingkungan : SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum), Institusi Perkantoran, Survey Jentik Nyamuk (SJN)
9.    Program Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) disebut juga Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
B.      PROGRAM PENUNJANG/PENGEMBANGAN PUSKESMAS
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan. Antara Lain Seperti :
1. Upaya Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan
2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Upaya Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
4. Upaya Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan
5. Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling
6. Upaya Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
7. Upaya Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani
8. Upaya Kesehatan Kerja
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Sumber :

Program kerja pengembangan:
1)    Pemilihan program dipilih oleh puskesmas bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan BPP
2)    Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari dinkes kabupaten/kota
3)    Dilaksanakan apabila upaya kesehatan wajib telah terpenuhi
(dr. Benny Soegianto, Kebijakan Dasar Puskesmas)

2.       Petugas puskesmas
Petugas Medis:
1)      Dokter umum
2)      Dokter gigi
3)      Dokter spesialis
Petugas Paramedis:
1)      Bidan
2)      Perawat umum
3)      Perawat gigi
4)      Perawat gizi
5)      Sanitarian
6)      Sarjana farmasi
7)      Sarjana kesehatan masyarakat
Petugas Non-Medis:
1)      Administrasi
2)      Petugas dapur
3)      Petugas keamanan
4)      Petugas kebersihan
5)      Sopir
(Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, dr. Imbalo S Pohan, MPH, MPS)

3.       Kendala dalam menjalankan puskesmas
Kendala Internal (di dalam gedung)
  1. Keterbatasan Tenaga Kesehatan : menyangkut keadaan jenis tenaga, jumlah tenaga dan kualitas petugas kesehatan yang ada.
  2. Kekurangan Sarana Kesehatan : mencakup anggaran dana operasional, alat kesehatan, inventaris barang, obat, reagen, bahan habis pakai dalam pelayanan kesehatan
  3. Ketidaktertiban Administrasi ; meliputi masalah pencatatan, pelaporan, pengarsipan dokumen kegiatan pelayanan yang masih kurang tertib, teratur dan terarah.
B. Kendala Eksternal (di luar gedung)
  1. Partisipasi masyarakat dalam kunjungan posyandu yang masih sangat kurang. Sebab pelayanan posyandu dalam konsep filosofinya, harus dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat. Jadi harus digerakkan secara aktif oleh kader bersama masyarakat setempat.
  2. Kepedulian lintas sektoral yang terkait masih kurang, sebab masyarakat masih menganggap masalah kesehatan hanya menjadi tanggung jawab institusi kesehatan. Padahal banyak masalah kesehatan sangat terkait dengan problema sosial, masalah ekonomi,  kondisi lingkungan, dan keadaan fasilitas lainnya.
http://www.puskel.com/5-kendala-utama-dalam-pencapaian-program-puskesmas/

4.       Hubungan antara puskesmas dan pelayanan kesehatan primer
Puskemas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi: Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.